Popular Post

Posted by : bluefatamorgana.blogspot.com Jumat, 07 Agustus 2015

JELAJAH PURWOKERTO BATURADEN


Silaturahmi dan trip itulah hal yang saya lakukan di Purwokerto dengan mas pacar (Sadeli Wibisono). Sabtu dan Minggu hari weekend yang tepat untuk melakukan trip dan silaturahmi. Saya ke Puwoketo dari Jogja menggunakan kereta, sedangkan mas pacar  dari Jakarta menggunakan kereta juga. 

Tepatlah kita bertemu ditengah-tengah antara Jakarta-Jogja, yaitu Purwokerto. Mas Wibi tidak menunggu waktu lama untuk menunggu kereta kedatangan saya dari Jogja (hanya 40 menitan saja). Kala Jumat malam itu, kami kemudian di jemput oleh saudara mas Wibi yang tinggal menetap di Purwokerto. 

Saya rasa untuk liburan ke Purwokerto tidak memerlukan budget yang mahal, untuk rute Jogja – Purwokerto saya menggunakan kereta Bogowonto (tarif  Rp 50.000,-) dan mas Wibi  Jakarta-Purwokerto menggunakan Jaka Tingkir (tarif Rp 150.000,- tahun 2015). Cukup lumayan dan tidak mahal, disamping itu kami juga tinggal di rumah saudara, jadi semakin irit.

Karena sudah malam, jadi kami istirahat sambil mengobrol-ngobrol dengan Saudara mas Wibi sekaligus makan malam. Tidur nyenyak ketika merasakan tidur di Purwokerto dengan udara yang sejuk tidak panas di malam hari. Waktu itu saya sengaja tidur lebih cepat, agar fit dan keesokan harinya saya juga fresh ketika jalan-jalan bersama keluarga mas Wibi.

Sabtu pagi, waktunya rekreasi dimana waktu tersebut sudah kami rencanakan. Sesuai dengan referensi tempat wisata yang dikatakan oleh saudara mas Wibi, maka kami putuskan untuk pergi ke Baturaden. Sekilas cerita yang dikatakan Saudara mas Wibi, saya rasa Baturaden itu mirip dengan kaliurang Jogja, yang berupa pegunungan dan ada air terjunnya. Menurut legenda, mengapa tempat wisata tersebut dikatakan Baturaden, karena konon menurut cerita, nama Baturaden terdapat dua makna yaitu : Batur = pembantu dan raden = bangsawan. Konon pada jaman dahulu di Banyumas terdapat sebuah kerajaan, dimana dikerajaan tersebut terdapat putri yang sangat cantik jelita, namun entah kenapa sang putrid jatuh cinta kepada seorang pembantu pria nya (yang namanya cinta tidak memandang status sosial), karena kisah cinta mereka diketahui ayahnya (raja), maka mereka diusir untuk keluar dari istana. Kemudian pasangan tersebut menetap pada sebuah dataran pegunungan tinggi hingga memiliki beberapa anak dan hidup bahagia sampai hayatnya, oleh karena legenda tersebut maka tempat ini dikatakan sebagai Baturaden (pengucapan kata ada yang “Baturaden” atau “Baturraden”).

Dari kota Purwokerto sampai Baturaden jarak tempuh 20 km an dengan waktu kurang dari satu kurang dengan jalan yang menanjak tetapi tidak curam (jalannya bagus dan aman). Akhirnya sampailah kami di Baturaden, untuk masuk wisata Baturaden dikenakan tiket Rp 14.000,-/orang. Setelah masuk dikawasan Baturaden kami disuguhkan pemandangan alam yang indah dan segar, dimana wisata Baturaden tersebut tak hanya wisata alam yang menyuguhkan air terjun, tetapi juga disediakan arena bermain anak dengan berbagai macam permainan anak-anak yang sangat menarik. Karena Saudara mas Wibi membawa anak kecil, maka dia putuskan untuk di arena bermain anak saja, sedangkan saya dan mas Wibi menuju air terjun Baturaden, dimana di setiap air terjun juga ada pemandian air hangatnya (ada beberapa pemandian air hangat yang disuguhkan), tetapi saya hanya mengunjungi 2 pemandian saja, karena cukup jauh untuk menaiki anak-anak tangga yang banyak.


Waktu menunjukkan siang menjelang sore, maka kami putuskan untuk pulang dan sebelum pulang kami makan dahulu di sebuah restoran, dan sungguh membuat saya dan mas Wibi terkejut, karena biaya makan siang direstoran Purwokerto murah tidak semahal di kota kami (5 orang) total nota hanya 100ribuan. Mungkin Purwokerto merupakan kota kecil, jadi biayanya cenderung lebih murah.

Sesampai dirumah, kami istirahat dahulu untuk melanjutkan wisata malam di Purwokerto. Tibalah malam minggu, waktunya saya dan mas Wibi berwisata malam di Purwokerto, dan kami putuskan untuk Alun-Alun Purwokerto. Waow.. .sungguh ramai sekali alun-alun Purwokerto ini. Salut sama Purwokerto, walaupun kota kecil, tapi alun-alunnya sangat bersih, penataan yang bagus rapi, rumput-rumput yang hijau merata dan pedagang jajan yang tertib bersih.


Di alun-alun ini terdapat air mancur buatan yang berkedip-kedip warna lampu yang membuat pengunjungnya tertarik untuk menghampirinya. Tak ingin kalah juga dengan pengunjung lainnya, maka kami juga ikut bernarsis selfie dengan gadget kami. Usai puas melakukan selfi, kemudian kami bergegas menuju ke bapak penjual ronde, agar badan kami menjadi hangat. Ternyata ronde Purwokerto tidak berbeda jauh dengan ronde Jogja, hanya saja kuah rondenya diberi susu kental putih. Minum ronde pun semakin asik, sambil melihat suasana hiruk pikuk orang-orang di alun-alun tersebut.

Sudah malam, maka kami putuskan untuk pulang, tetapi ketika perjalanan menuju pulang kami melihat durian-durian yang dijajakan oleh penjualnya dipinggiran jalan. Ternyata kami tidak tahan dengan godaan durian tersebut, maka kami putuskan untuk makan durian, rasanya enak mantab dan jadi panas karena kebanyakan makan durennya. Sesampai dirumah, tidur pun nyenyak karena kenyang.

Minggu pagi saya siap-siap untuk packing, karena sore harinya saya pulang ke Jogja. Dan sebelum pulang ke Jogja, saya putuskan untuk jalan-jalan terlebih dahulu. Di Purwokerto hampir dikatakan tidak ada mall, hanya ada beberapa mini market dan supermarket. Dan supermarket yang paling terkernal di Purwokerto menurut referensi saudara adalah MORO Supermarket, kemudian saya dan Wibi kesana untuk jalan-jalan. Ya, saya rasa supermarket ini cukup lumayan lah untuk tingkat supermarket di kota kecil, walaupun supermarket tapi MORO ini cukup lengkap dan besar juga areanya. Lumayan untuk refreshing cuci mata dan nongkrong.


Kemudian sore harinya saya pulang ke Jogja dan mendapatkan oleh-oleh paket tempe mendoan khas Purwokerto (masih mentahan) dan gethuk manis khas Purwokerto, hmmmm nikmatnya! Rasanya berat meninggalkan kota kecil yang indah ini, sayangnya aku hanya sebentar kesana dan mungkin next time saya bisa ke sini lagi untuk bersilaturahmi. 

Beberapa moment yang telah kami abadikan selama di Purwokerto :






{ 2 comments... read them below or Comment }

- Copyright © My Life is an Adventure - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -