Popular Post

Jalan-Jalan Ke Kota Tua Jakarta

By : bluefatamorgana.blogspot.com
JALAN-JALAN KE KOTA TUA JAKARTA


Long weekend, hari yang saya tunggu. Kebetulan di awal bulan Mei 2015 ada long weekend. Gantian saya ke Jakarta untuk datang ke mas pacar. Biasanya mas pacar yang sering nyamperin saya ke Jogja. Kali ini, saya akan mereview salah satu tempat yang saya kunjungi di Jakarta. Kebetulan disana saya tiap hari cuman nongkrong di mall. Namanya juga Jakarta, jarang tempat wisata alam yang oke punya. Di review ini saya gak bakal review mall, karena isinya ya itu-itu aja walaupun semegah apapun tetep kalah sama alam dan bangunan sejarah deh. Hanya Anda yang sosialita yang bisa mengatakan mall itu tempatnya anak keren dan gaul punya.

Siang hari menjelang sore hari itu usai makan siang, saya di ajak mas pacar (mas Wibi) mengunjungi Bangunan Kota Tua atau disebut   Batavia Lama (Old Batavia), dimana sebuah wilayah kecil di Jakarta. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi yang melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).


Butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai sana dari Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sesampai disana terasa sekali hiruk pikuk keramaian orang muda mudi untuk menikmati suasana Kota Tua. Untuk masuk kota Tua, tidak dikenakan biaya tarif masuk. Hanya dikenakan tarif parkir kendaraan bermotor saja. Memasuki Kota Tua disambut oleh pedagang makanan, aksesoris dan masih banyak lagi. Disamping-samping pada bangunan tua tersebut juga ada beberapa café yang mengusung konsep kota tua. Biaya untuk nongkrong disana saya rasa terbilang cukup mahal sekali. Oke, saya terus masuk hingga lapangan luas kota Tua. Disana kita bisa foto sepuasnya dengan background kota tua. Ada beberapa orang yang ber make up dan kostum tentara cat silver, gold maupun hitam berlagak seperti patung pejuang. Tetapi ada juga yang berkostum seperti hantu kuntilanak dan pocong. Nah, Anda mau berfoto dengan yang mana? Untuk berfoto dengan mereka, Anda cukup memberikan uang seikhlasnya yang diletakkan pada kotak yang telah mereka sediakan.


Saya dan mas Wibi ingin naik sepeda yang bergaya kompeni dan noni belanda yang berboncengan dengan menggunakan sepada tua jadul, namun saat itu terik matahari sangat panas sekali. Akhirnya, mas Wibi putuskan untuk nongki dahulu di Batavia Café (bangunan tua yang dijadikan café). Café ini cukup unik klasik, bergaya kuno Netherlands, pada dinding-dinding café berhiaskan ornament foto-foto orang terkenal di dunia. Tak hanya menjajakan makanan dan minuman ringan, disini juga terdapat beer dan vodka dll. Kami nikmati suasana Kota Tua dari lantai 2 café tersebut. Mendengar dan melihat hiruk pikuk orang-orang menjadi sungguh terbawa kebahagiaan karenanya. 


Ketika matahari mulai sembunyi dibalik awan dan tidak terlalu panas, kami lanjutkan hunting foto di area Kota Tua, dan kami sempatkan berfoto dengan mbak Kunthi serta mas Pocong hihihihhihihi.. .sebenarnya saya penasaran juga dengan museum Fatahillah, namun museum tersebut harus ditutup sebelum sore hari. Mmmm ..karena bisa terjadi sesuatu bila melanggarnya, ya kita tahu karena museum tersebut juga bekas penjara dimasa lalu. Jadi ya, harus selalu menaati peraturan yang diberikan serta berkelakuan yang baik.


Tak ingin pulang terlalu malam, akhirnya sebelum magrib kami putuskan untuk bergegas pulang karena masih ada beberapa tempat yang harus saya tongkrongin hehehehee.. .



Jempol untuk Kota Tua, gaya klasikmu menambah warna kesederhanaan megah kota Jakarta diantara area modernisasi.


- Copyright © My Life is an Adventure - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -