- Back to Home »
- Artikel Inspirasi »
- Filosofi Terima Kasih =100% (Balance)!!
Posted by : bluefatamorgana.blogspot.com
Rabu, 21 Januari 2015
Indahnya saling berbagi dalam kebersamaan. Saling tolong menolong dan memberi, kesusahan dan kekurangan menjadi ringan untuk dijinjing diri sendiri. Sering kata terima kasih terucap seusai pemberian sesuatu dari orang lain. Kata “Terima Kasih” begitu sederhana dan simple bila diucapkan. Namun apabila kita gali lebih mendalam, makna kata terima kasih memiliki arti yang sangat jauh lebih besar dibandingkan dengan kata sederhana “terima kasih” ini.
Sejatinya kata terima kasih mengajarkan sebuah moral bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya mengajarkan sopan santun dalam bertutur kata, tata karma ataupun akhlakul karimah, namun mengajarkan atau memberikan pencerahan dalam sebuah keseimbangan hidup. Dalam kata terima kasih, terduat dua kata yaitu: terima dan kasih. Kata terima yaitu berarti menerima atau mendapatkan sesuatu, sedangkan kata kasih diartikan sebagai memberi atau berbagi sesuatu. Inilah suatu bentuk kesempurnaan kata, dimana dalam kata terima kasih terdapat dua kata yang saling berlawanan (lawan kata). Tuhan menciptakan di dunia ini berpasangan-pasangan atau berlawan kata. Hal tersebut menunjukkan suatu kesempurnaan dan keseimbangan untuk harmonisasi kehidupan.
Dalam konsep kata terima kasih, maka ketika kita menerima sesuatu dari seseorang, jangan lupa kita mengucapkan kata terima kasih. Begitu pula, ketika kita mendapatkan rejeki yang berlebih dari Tuhan, maka jangan lupa mengucapkan terima kasih atau rasa syukur yang telah Tuhan berikan. Namun, janganlah kita hanya mau menerima tetapi tidak pernah memberi, karena hal semacam itu tidak menyeimbangkan kehidupan kita. Apabila Anda memiliki sedikit rejeki berlebihan, maka bergantilah berbagi dengan mereka yang membutuhkan, agar hidup Anda dirahmati oleh Tuhan dan segala sesuatu yang dijalani dapat dilancarkan oleh sang pencipta.
“Terima kasih”, bukan sekedar ucapan saat engkau menerima sesuatu dari seseorang. Dan membuatnya bahagia atas ucapan itu. Tapi saat lisan berucap “terima-kasih” kita sebenarnya sedang berikrar sudah menerima. Dan berjanji untuk mengasihi. Untuk berbagi kembali kepada orang lain.